Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong agar promosi produk batik Indonesia ke kota-kota besar dunia dilakukan lebih masif, misalnya ke New York, Los Angeles, Tokyo, Paris, dan London. Upaya itu diperlukan untuk makin memperbesar kontribusi batik terhadap perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, ekspor batik pada 2020 mencapai US$ 532,7 juta.
Industri tekstil dan pakaian jadi merupakan satu dari lima kontributor terbesar sektor industri terhadap produk domestik nasional (PDB), yang mana produk batik merupakan salah satu penyokong tumbuhnya sektor tekstil dan pakaian jadi. Industri batik menyerap banyak tenaga kerja pada lebih dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra industri batik.
Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian dan telah menjadi market leader di pasar global. Namun, menurut Menperin, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, utamanya terkait program promosi yang perlu dilakukan oleh semua stakeholder. Menperin mengatakan, pemerintah telah hadir, tetapi memang kehadiran pemerintah masih perlu ditingkatkan dalam promosi batik. Kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Yayasan Batik Indonesia, Kadin Indonesia, dan para pelaku usaha perlu diintensifkan.
“Kita perlu secara intensif bahkan mungkin masif melakukan promosi batik di kota-kota besar yang ada di dunia, misalnya di New York, Los Angeles, Tokyo, Paris, London, dan kota-kota besar lainnya di dunia. Saya juga minta jajaran di Kemenperin untuk mengeksplor bagaimana kita bisa membantu bersama-sama dengan Dekranas dan Yayasan Batik Indonesia melakukan promosi batik di kota-kota besar di dunia,” kata Agus Gumiwang saat Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021 secara daring, Rabu (6/10).
Di sisi lain, Menperin juga mengingatkan pentingnya memakai batik dalam aktivitas sehari-hari. Menurutnya, membangun tradisi memakai batik harus terus digalakkan sebagai wujud kehormatan kita terhadap kearifan lokal, kecintaan kita terhadap produk dalam negeri, serta keberpihakan kita terhadap pelaku ekonomi, khususnya industri kecil, sehingga perekonomian Indonesia bisa semakin kokoh.
Menperin menambahkan, industri batik juga masuk dalam salah satu subsektor prioritas dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0. “Industir batik mendapat pengembangan karena mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Industri batik yang ada di Indonesia mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati di pasar global,” kata Agus.
Sumber : https://investor.id/business/266041/menperin-dorong-promosi-batik-ke-pasar-global-lebih-masif